pengen surga dan takut neraka ? berarti beribadah tidak ikhlas dong ?

Bismillah…
saya pernah memberi sebuah statement di facebook yang isinya kurang lebih seperti dibawah ini :

Yang menjadi salah satu motivasi kita adalah, tentang bonus yang akan kita peroleh setelah ibadah tersebut. Sehingga perasaan berat itu bisa kita minimalisir.

Begini maksud saya, jika kemarin kita lemas saat menjalankan puasa sunnah, misalnya. Maka bayangkanlah bahwa di surga sana, ada seorang bidadari cantik jelita yang akan Allah hadiahkan bagi siapa saja yang ikhlas dalam beribadah. 😀

lantas salah seorang sahabat saya bertanya : berarti beribadah tidak ikhlas dong?

“tidak ikhlas nya dimana ya ? “, saya jadi bertanya tanya

“mengharapkan bonus. bagaimana kondisi jikalau kata lagu “jika surga dan neraka tak pernah ada? masihkah kau tunduk kepada-Nya?” , itulah definisi ikhlas bro, kita melaksanakan ibadah dengan niatan tulus semata-mata mengagungkan-Nya. apakah nanti ada ganjaran surga atau neraka kuasa Yang Maha Esa, yang terpenting kita melakukan ibadah dengan niatan suci,ikhlas,tanpa mengharapkan imbalan. kahlil gibran said “jika aku beribadah karena takut akan Neraka-Mu, maka campakkan aku kedalamnya. dan jika aku beribadah karena mengharapkan surga-Mu, kirim aku ke neraka-Mu.”

benar … ikhlas itu memang semata mata mengharapkan ridho Allah Azza wa Jalla, diberi atau tidak itu hak nya Allah… yang jelas kita beribadah sebaik mungkin…
tapi ada yang saya sayangkan… hujjah atau landasan yang di pakai tu ndak kuat, masa lagu dan syair yang menjadi dasar statement dalam menyikapi masalah keikhlasan…

mari kita bahas…
baik kita belum membahas dari Al-Qur’an dulu lah…
dari syair lagunya dulu..
“jika surga dan neraka tak pernah ada?” hmmmm, ini hanya pertanyaan orang orang yang ragu dalam beragama, karena apa ? sudah jelas tugas manusia diciptakan sebagai hamba yang wajib tunduk pada Dzat penciptanya, bukan karena apa apa… lantas kenapa harus di banding bandingkan dengan surga dan neraka yang jelas jelas ciptaan NYA juga ?

seolah olah, Allah ditakuti hanya karena keberadaan surga dan neraka nya saja, lirik lirik lagu yang jelas tidak mendidik, apalagi kita juga sudah tahu jelas siapa pencipta dan penyanyi nya. Allahu’alam apakah ada maksud terselubung dari kandungan liriknya atau gimana…

mengenai syair yang di kutip… itu syair bukan perkataan ulama, bukan perkataan sahabat, bukan perkataan khalifah, bukan sabda Rasulullah apalagi Qalamullah,untuk yang satu ini saya harus sandingkan dengan perkataan ulama,

para Ulama ada yang berpendapat, “Jika aku beribadah pada Allah karena mengharap surga-Nya dan karena takut akan siksa neraka-Nya, maka aku adalah pekerja yang jelek. Tetapi aku hanya ingin beribadah karena cinta dan rindu pada-Nya.” Perkataan ini juga dikemukakan oleh Robi’ah Al ‘Adawiyah, Imam Al Ghozali dan Syaikhul Islam Ismail Al Harowi.1 Di antara perkataan Robi’ah Al Adawiyah dalam bait syairnya, “Aku sama sekali tidak mengharap surga dan takut pada neraka (sebagai balasan ibadah). Dan aku tidak mengharap rasa cintaku ini sebagai pengganti.”

ini senada dengan syair khalil gibran, tapi ini PERKATAAN ULAMA yang jauh lebih baik…
wajar mereka berpendapat seperti itu, karena mereka ULAMA yang keimanan nya telah jauh dari masyarakat awam…

lagi pula mengharapkan surga dan takut akan neraka bukan lah dosa, karena Allah berfirman :

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. ” (QS. Al Israa’: 57)

dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya… rahmat ini disini bisa berupa surga Allah karena memang ada banyak nikmat dan rahmat di surga dan takut akan azab… neraka itu adalah tempat pengazaban paling pedih bang…

lantas salah kah kita mengharap surga dan takut akan neraka ?

9 thoughts on “pengen surga dan takut neraka ? berarti beribadah tidak ikhlas dong ?

  1. assalamualaikum. benarlah demkian. pedoman kita adalah Qur’an, sunnah Rasulullah SAW. Para sahabat pada zaman Rasulullah SAW aja berharap syurga dan takut neraka. kalo ndak takut neraka maka sebaiknya baca hadis sahih berikut ini

    Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. mendengar pamannya Abu Thalib dibicarakan dekat beliau, lalu beliau bersabda: Mudah-mudahan syafaatku dapat memberinya manfaat pada hari kiamat, sehingga ia ditempatkan di neraka paling ringan yang apinya membakar kedua mata kakinya sampai mendidihkan otaknya. (Shahih Muslim No.310)

    Dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhuma, katanya:
    “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat itu adalah seorang yang di bagian bawah kedua kakinya diletakkan dua buah bara api yang dengannya itu dapat mendidihlah otaknya. Orang itu tidak meyakinkan bahwa ada orang lain yang lebih sangat siksanya daripada dirinya sendiri -jadi ia mengira bahwa dirinya itulah yang mendapat siksa yang terberat-, padahal orang itulah yang teringan sekali siksanya.” (Muttafaq ‘alaih/bukhari-muslim)

    • wa’alaikumsalam
      terima kasih untuk tambahannya mas widodo. ini hasil percakapan saya dengan seorang teman yang aktif di organiasi HMI. ya, beliau mempertanyakan keikhlasan ibadah seseorang jika ada pengharapan terhadap syurga. makasih sekali lagi mas

  2. Bagi kalian yang tidak butuh syurga & tidak takut masuk neraka !! Mengapa kalian masih takut kehilangan dunia !! Bekerjalah tanpa minta gaji..,mintalah penyakit kanker, jangan pernah mengeluh sedikitpun dari kesengsaraan dunia !! Jangan pernah berharap sedikitpun dari kesenangan dunia !! Buktikan bahwa ibadah2 kalian ikhlas dlm versi sesat kalian. Bila semua tsb tdk sanggup kalian lakukan ! Bagaimana bisa berkata bahwa tdk butuh syurga & tdk takut neraka ? Nabi Muhammadpun masih butuh syurga & takut neraka.

  3. memang jika kita ibadah karena ingin sorga berarti ibadah kita pamrih berarti Allah di nomor duakan dan sorga nomor satu, ingat pemilik sorga adalah Allah. Dan untuk menandai ibadah seseorang karena tujuan sorga gampang yaitu dengan melihat prilakunya yang mudah menyalahkan orang lain dan mudah menghakimi neraka pada orang lain, pokoknya sorga miliknya harga mati orang lain tidak punya hak “sifat takabur inilah yang sekarang lagi merasuki banyak umat Islam di Indonesia” terkadang berbuat brutal dengan alasan sebagai wakil Allah. Dia tidak sadar bahwa Allahlah yang berhak menentukan siapa para hambanya yang di cintaiNya tentunya para HambaNya yang beribadah karena atas dasar cinta bukan atas dasar pamrih sorga.ingat Allah penentu segalanya.Bukankah kita lebih baik merasa bergelimang dosa dari pada kita merasa bergelimang pahala. renungkanlah wahai Hamba Allah yang merasa ahli sorga.

    • assalamu’alaikum
      terima kasih sudah bersedia mampir di blog saya pak

      pedoman kita adalah Qur’an, sunnah Rasulullah SAW. Para sahabat pada zaman Rasulullah SAW aja berharap syurga dan takut neraka. tidak ada ayat Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah yang menyampaikan bahwa jika beribadah mengharapkan Jannahnya Allah dan takut akan neraka Nya adalah ibadah yang mengharapkan pamrih atau tidak ikhlas pak.
      inti dari tulisan saya adalah, bahwa mengharapkan syurga dan neraka adalah benar di sisi Allah, sesuai dengan hadits .

      Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
      Bahwa Rasulullah saw. mendengar pamannya Abu Thalib dibicarakan dekat beliau, lalu beliau bersabda: Mudah-mudahan syafaatku dapat memberinya manfaat pada hari kiamat, sehingga ia ditempatkan di neraka paling ringan yang apinya membakar kedua mata kakinya sampai mendidihkan otaknya. (Shahih Muslim No.310)

      Dari an-Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhuma, katanya:
      “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat itu adalah seorang yang di bagian bawah kedua kakinya diletakkan dua buah bara api yang dengannya itu dapat mendidihlah otaknya. Orang itu tidak meyakinkan bahwa ada orang lain yang lebih sangat siksanya daripada dirinya sendiri -jadi ia mengira bahwa dirinya itulah yang mendapat siksa yang terberat-, padahal orang itulah yang teringan sekali siksanya.” (Muttafaq ‘alaih/bukhari-muslim)

      hadits di atas menyiratkan bahwa Rasulullah juga berharap paman Beliau tidak di azab di neraka yang menerangkan bahwa Rasulullah pun takut akan neraka Allah. dalam begitu banyak hadits Rasulullah juga sering memohon pada Allah di jauhkan dari fitnah dan azab kubur serta di tempatkan di syurga Allah bersama-sama umatnya… Allahu’alam bi shawab

      justru orang2 yang tidak menginginkan syurgalah yang justru mentakfirkan (mengatakan seseorang kafir) dan hanya merasa dirinyalah yang pantas di syurganya Allah.

  4. Subhanallah
    Terima kasih penulis, menurut saya dari Firman Allah yang ini bisa kita pahami bersama
    lantas salah kah kita mengharap surga dan takut akan neraka ?

    “Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. ” (QS. Al Israa’: 57)

    Syukron

Tinggalkan Balasan ke Hanya Pelangi Batalkan balasan